Pizza Italia: Mengenal Lebih Dekat Resep Klasik yang Legendaris
Siapa yang tidak kenal pizza? Makanan bundar dengan topping berlimpah ini telah menjadi favorit di seluruh dunia. Namun, untuk benar-benar menghargai kelezatannya, kita perlu kembali ke asalnya: Italia. Pizza Italia klasik bukan sekadar makanan cepat saji; ia adalah warisan kuliner yang kaya akan sejarah dan teknik. Mengenal resep klasik Italia berarti memahami filosofi kesederhanaan dan kualitas bahan.
Sejarah Singkat Pizza: Dari “Makanan Orang Miskin” Menjadi “Ratu Kuliner”
Asal-usul pizza modern sering dikaitkan dengan Naples (atau Napoli) pada abad ke-18 dan ke-19. Pada awalnya, pizza adalah makanan sederhana yang dijual oleh pedagang kaki lima, seringkali hanya berupa roti datar yang diberi minyak zaitun, tomat, dan rempah-rempah—makanan yang terjangkau bagi penduduk miskin.
Titik balik legendaris terjadi pada tahun 1889. Konon, seorang pembuat pizza terkenal bernama Raffaele Esposito diminta membuat pizza untuk Raja Umberto I dan Ratu Margherita dari Savoy. Esposito menciptakan tiga jenis pizza, salah satunya didedikasikan untuk Ratu. Pizza ini menggunakan warna bendera Italia: merah (tomat), putih (keju mozzarella), dan hijau (daun basil). Pizza itulah yang kemudian dikenal sebagai Pizza Margherita, simbol kesederhanaan dan kesempurnaan resep klasik.
Tiga Pilar Utama Resep Klasik Italia
Resep pizza Italia klasik berpegangan teguh pada tiga elemen kunci yang menjamin cita rasa otentik: adonan, saus, dan keju.
1. Adonan (Impasto)
Adonan adalah jiwa dari pizza. Adonan klasik Italia, khususnya gaya Neapolitan, dibuat dari tepung terigu berkualitas tinggi (biasanya Tepung 00), air, ragi segar atau kering, dan garam. Kunci utamanya adalah proses fermentasi yang lama—bisa 24 hingga 72 jam. Fermentasi yang panjang menghasilkan tekstur yang ringan, elastis, dan mudah dicerna, dengan tepi (disebut cornicione) yang mengembang sempurna dan sedikit hangus.
2. Saus Tomat
Saus pizza Italia haruslah sederhana dan segar. Saus ini dibuat dari Tomat San Marzano (atau varietas berkualitas tinggi lainnya) yang dihancurkan secara kasar. Sausnya hanya perlu dibumbui sedikit dengan garam, minyak zaitun extra virgin, dan kadang-kadang sedikit oregano. Saus yang matang di atas api terlalu lama akan kehilangan kesegaran rasa tomatnya.
3. Keju dan Topping
Pizza klasik Italia menghargai kualitas bahan di atas kuantitas. Untuk Pizza Margherita, keju yang digunakan adalah Mozzarella di Bufala Campana atau Fior di Latte (mozzarella susu sapi). Topping lain yang populer termasuk:
- Marinara: Hanya tomat, bawang putih, oregano, dan minyak zaitun (tanpa keju).
- Quattro Formaggi: Empat jenis keju.
- Prosciutto e Funghi: Prosciutto (ham kering) dan jamur.
Teknik Memanggang: Panas Tinggi adalah Kunci
Setelah semua bahan berkualitas tersusun, teknik memanggang menjadi penentu. Pizza Italia otentik dipanggang dalam oven kayu bakar https://squarepegpizzas.com/ dengan suhu yang sangat tinggi, idealnya mencapai 400–480°C. Proses memanggangnya sangat cepat, hanya sekitar 60–90 detik. Panas ekstrem ini menciptakan cornicione yang garing di luar, kenyal di dalam, serta melumerkan keju dan mematangkan saus secara instan, menghasilkan keseimbangan rasa dan tekstur yang sempurna. Memahami proses ini adalah kunci untuk menghadirkan keajaiban Pizza Italia Klasik di meja Anda.